Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa yang Harus K3RS Lakukan Ketika Menghadapi Akreditasi RS Pertama Kali?

jasa pembuatan dokumen mfk


Seringkali saya mendapatkan pertanyaan dari praktisi K3RS yang baru bekerja di ruamh sakit mengenai apa yang harus dilakukan Ketika mengahdapi akreditas RS. Beberapa dianatar mereka juga bilang bahwa ada banyak pemintaan dari panitia akreditasi mengenai pekerjaan-pekerjaan MFK, sehingga ia bingung harus mengerjakan apa dulu. Selain itu ia pun belum begitu familiar dengan dunia K3RS alhasil ia jadi bingung sebingung-bingungnya.

Saat seorang praktisi K3 bekerja di rumah sakit, pasti hal pertama yang ia rasakan adalah kok system K3 di rumah sakit beda sekali dengan K3 diluar sana. Apalagi bila praktisi K3RS itu masih fresh graduate. Wah tentu bakal kalang kabut ia. Soalnya memang system k3RS berbeda sekali dengan K3 non RS meski secara konsep sama.

Saat praktisi K3RS tersebut menghadapi akreditasi untuk pertama kali pun pasti ia akan bingung dalam menjalaninya. Standar akreditasi sangat berbeda dengan standar K3 seperti OHSAS atau ISO. Ya meski secara konsep juga sama sih. Di standar akreditasi RS Praktisi K3RS akan menemukan kata-kata manajmen resiko fasilitas. Sebuah kata yang sangat asing bagi K3 Non RS.

Ketika akreditasi banyak sekali orang yang bilang bahwa MFK adalah tugas nya K3. Semua yanga da di satndar MFK adalah pekerjaannya K3. Lucu sih sebenarnya. Tapi ya mau gimana lagi. Paradigama orang kebanyakan sudah seperti itu. Makanya saat akreditasi biasanya yang paling pusing dan stress ya orang K3RS nya. Untuk pembahasan MFK dan K3RS ini akan saya bahas di tulisan selanjutnya.

Lalu apa sih yang harus dilakukan orang K3RS pertama kali Ketika menghadapi akreditas RS? Oke untuk jawabannya akan saya berikan seperti tips-tips saja ya. Jawaban ini sih sesuai pengalaman saya selaku K3RS, namun saya yakin jawaban ini sangat cocok untuk diterapkan oleh sapaun K3RS yang pertama kali mengahadapi akreditasi RS. Oke berikut ulasannya.

Pahami Standar atau Regulasi
Saat pertama kali masuk dunia K3RS ada baiknya kamu langsung mencari literasi menganai dunia K3RS itu sendiri. Salah satu cara mudahnya yaitu dengan membaca blog ini atau membaca undang-undang terkait K3RS. Standar K3RS sendiri diatur dalam PMK No 66 Tahun 2016 secara lengkap dan komprehensif. Disana tertera bagaimana struktur organisasi K3RS, perencanaan K3RS, standar K3RS hingga monitoring evaluasi K3RS. Dari regulasi ini kamu bisa belajar ruang lingkup dari K3RS.

Setelah membaca regulasi ini lalu kamu bisa membaca standar akreditasi RS untuk K3 nya, dalam hal ini adalah MFK. Bila akreditasi RS nya menggunakan SNARS, maka jangan hanya baca elemen penilaiannya saja. Kamu wajib punya buku snarsnya juga. Pastikan buku tersebut sudah SNARS versi terbaru ya. Banyak-banyaklah baca regulasi dan standar soalnya kamu akan mendpat insight mengenai K3RS ataupun MFK dari sana. Dari snaa pula kamu jadi tau dokumen apa yang harus dibuat dan aktivitas apa yang harus dilakukan.

Buatlah Regulasi K3RS atau MFK
Regulasi disini bermakna panduan dan pedoman ya. Oke Langkah kedua adalah membuat regulasi terkait standar K3RS atau standar MFK. Ada baiknya kamu jangan langsung intervensi atau membuat aktivitas dahulu. Lebih baik buat regulasi seperti panduan/pedoman/program/sop/intruksi kerja. Setelah itu tercipta barulah lakukan implementasi.

Nah disinilah seringkali eror itu terjadi. Ketika K3RS datang, pasti ia disuruh ini itu. Mulai dari buat program lah, buat asesmen resiko lah, buat sosialisasilah, buat traininglah ataupun buat audit. Padahal seringkali regulais terkait hal itu belum lah jadi. Gimana ceritanya kita melakukan sesuatu padahal hal itu belum ada standarnya?

Contoh kecilnya nih, Ketika K3RS disuruh membuat HVA. Biasanya ketika membuatnya si K3RS ini akan searching-searching dan Ketika menemukannya ia akan melakukan ATM (Amati tiru Modifikasi). Padahal cara seperti itu keliru. Ada baiknya HVA ini tidak langsung dibuat. Sesuaikan dahulu dengan panduan manajemen resiko yang ada di RS. Buat SPO atau panduannya. Ketika selesai baru kita boleh membuatnya.

Di SNARS sendiri ada banyak regulasi yang harus dibuat. Nah cobalah untuk membuat itu terlebih dahulu. Soalnya regulasi tersebut akan menjadi acuan kita dalam melakukan implementasi.

Banyak Baca dan Diskusi
Saat mengahdapi K3RS jangan hanya focus dalam membuat dan menjalankan suatu regulasi. Ada baiknya kamu tetap banyak baca dan diskusi terkait K3RS atau MFK. BIla kamu sudah memiliki panduan-panduan MFK, maka jangan berpuas dari. Cobalah cari-cari lagi referensi terkait hal itu. Kamu akan menemukan panduan yang lebih lengkap atau kamu bisa menemukan panduan mu yang kurang sempurna.

Ajaklah diskusi dengan rekan seprofesimu. Bisa dengan cara bergabung dengan komunitas K3RS atau kontak rekan yang satu profesi. Kamu juga bisa menggunakan jasa konsultasi K3RS di infok3RS ID. Dengan berdiskuis maka kamu akan lebih banyak mendapatkan inspirasi dan pengetahuan baru mengenai MFK atau K3RS. Jangan ragu untuk bertanya. Jangan ragu untuk terus belajar.

Bacaan menganai K3RS memang sedikit, makanya sebaiknya kamu lebih prefer ke diskusi. Sewaktu menjadi praktisi K3RS awal-awal, saya banyak belajar K3RS dari panduan-panduan yang dibuat oleh K3RS lain yang saya dapatkan dari internet. Saya pun banyak membaca undang-undang terkait K3RS. Nah dari sana saya kembangkan deh.

Oke itulah 3 hal yang harus K3RS lakukan Ketika mengahdapi akreditasi RS untuk pertama kalinya. Kamu juga harus pintar-pintar dalam memanage waktu dan kerjaan. Saya pernah menghadapi kondisi masuk ke dunia K3RS diwaktu RS tersebut dalam 3 bulan akan mengahadapi akreditasi. Waduh mana saya baru pertama kali kerja di RS lagi. Akhirnya saya membuat timeline pekerjaan, yakni, 1 bulan untuk Menyusun regulasi, 1 bulan untuk implementasi, dan 1 bulan untuk pengawasan atau monitoring.

Alhamdulillah RS saya bisa paripurna.


Posting Komentar untuk "Apa yang Harus K3RS Lakukan Ketika Menghadapi Akreditasi RS Pertama Kali?"