Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hierarki Pengendalian Bahaya

 


Dalam keilmuan K3, kita tidak akan asing dengan istilah bahaya dan resiko. Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi mengalami cedera atau kerugian. Kemungkinan-kemungkinan dari keparahan sebuah bahaya bisa kita sebut dengan resiko. Bahaya sendiri kebanyakan disebabakan oleh Tindakan tidak aman seseorang atau lingkungan nya yang tidak aman.

Contoh sederhana dalam menggambarkan perbedaan antara resiko dengan bahaya sebenarnya mudah saja. Kita bisa ambil contoh cedera akibat tertusuk jarum sunti bekas pasien. Bahaya dari tertusuk jarum suntik adalah luka tusuknya. Resiko dari tertusuk jarum suntik adalah kita bisa tertular penyakit nya pasien. Sudah jelas kan perbedaannya?

Di rumah sakit, ada cukup banyak bahaya yang mengintai para pekerjanya. Seperti kondisi yang sedang booming saat ini, yaitu wabah Covid-19. Wabah covid-19 bisa menjadi potensi bahaya dengan nilai resiko yang cukup tinggi di kalangan staf rumah sakit. Staf yang menangani pasien covid sangat beresiko tinggi untuk tertular penyakitnya. Agar potensi bahaya ini tidak benar-benar terjadi maka perlu dilakukan pengendalian bahaya.

Pengendalian bahaya sendiri bisa dilakukan dengan memperhatian hierarki pengendalian bahaya. Hierarki pengendalian bahaya ada lima hal yaitu:

Eliminasi

Eliminasi merupakan pengendalian bahya dengan cara menghilangkan sumber bahaya tersebut. Menghilangkan sumber bahaya bisa dibilang sangat sulit dilakukan. Dalam kasus covid, sumber bahaya nya adalah pasien dengan positif virus covid. Pengendalian bahaya secara eliminasi bisa dilakukan dengan cara tidak menerima  staf atau pasien covid di lingkungan kerja. Tapi itu sungguh hal yang tidak mungkin bukan?

Subtitusi

Subtitusi berarti mengganti sumber bahaya menjadi bahaya yang lebih ringan. Subtitusi juga termasuk pengendalian yang sulit dilakukan. Dalam kasus covid sendiri subtitusi bisa diaplikasikan dengan menerima pasien non covid. Hal ini cukup sulit dilakuka soalnya harus ada pemeriksaan swab terlebih dahulu untuk membuktikan dia bukanlah penyntas covid-19.

Rekayasa

Rekayasa adalah sebuah pengendalian bahaya dengan dibantu oleh engineering control. Pengendalian jenis ini sangat mungkin dilakukan, namun tentu butuh biaya tambahan. Misalnya penambahan cover di mata gerindra. Dalam kasus covid, rekayasa engineering dapat dilakukan dengan cara melakukan misting di setiap area pasien covid. Dengan begini maka penularan covid melalui airborne bisa terhenti.

Administrasi

Pengendalian bahaya secara administrasi bisa dibiang paling mudah dilakukan. Pengendalian secara administrasi dapat berbentuk pembuatan poster, prosedur, tata tertib, kebijakan, rambu-rambu, penentuan zona dll. Dalam kasus covid di rumah sakit, pengendalian secara administrasi dapat dilakukan dengan membuat SOP soal penangana covid, membuat rambu-rambu bahaya covid, memasang poster terkait pencegahan covid atau menetukan zonasi area covid dan non covid.

APD

Pengendalian bahay dengan penggunaan APD adalah Langkah paling gambang dilakukan. APD sering dijadikan pengendalian bahaya utama di perusahaan. Dalam kasus covid sendiri APD adalah jantung dari pengendalian penyebarang covid di area kerja. Penggunaan AD sendiri cukup mudah diaplikasikan. Saat kasus covid pemilihan APD yang tepat akan melindungi kamu dari tertularnya penyakt Covid.

Pada intinya hierarki pengendalian bahaya ada untuk meminimalisisr resiko. Makanya sebisa mungkin penggunaan APD dijadikan Langkah terakhir dalam pencegahan bahaya. Soalnya kalau kita hanya fokus dengan APD, maka Ketika APD tersebut bermasalah maka akan skakmat. Ada baiknya sebelum memilih APD, maka optimalkan empat pengendalian yang ada, baik itu eliminasi, subtitusi, rekayasa atau administrasi.

Dalam pengendalian bahaya, jangan hanya fokus dalam satu hierarki saja, sebaiknya gunakan kelima-limanya dalam mengendalikan bahaya yang ada di area kerja kamu. Dengan begitu bahaya akan dapat diminimalisir atau dicegah dengan maksimal, sehingga resiko terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja bisa dikendlaikan.

Posting Komentar untuk "Hierarki Pengendalian Bahaya"