Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan K3 Kontruksi di Rumah Sakit




K3 Konstruksi adalah aktivitas kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan dengan seluruh tahapan yang dilakukan pada pekerjaan konstruksi bangunan yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja pada tempat proyek atau konstruksi, maka para pelaksana konstruksi wajib melaksanakan syarat-syarat teknis kesehatan dan keselamatan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
1. Aspek K3 pekerjaan penggalian
2. Aspek K3 Pekerjaan Pondasi
3. Aspek K3 Pekerjaan Beton
4. Aspek K3 Pekerjaan Konstruksi Baja
5. Aspek K3 Perancah Bangunan
6. Aspek K3 Pekerjaan Plumbing
7. Aspek K3 Peralatan Bangunan
8. Aspek K3 Instalasi Listrik
9. Aspek K3 Instalasi Penyalur Petir

Di rumah sakit kita biasa mengenal ICRA dan PCRA. Untuk PCRA sendiri baru booming ketika SNARS 2018 diberlakukan tahun ini. ICRA dan PCRA wajib dibuat saat rumah sakit ingin melakukan pekerjaan kontruksi, renovasi atau demolish.

Panduan K3 Kontruksi di rumah Sakit ini memang tidak diminta di elemen penilaian akreditasi rumah sakit, namun dalam fungsi pengawasan seorang K3RS tentu wajib memiliki Panduan K3 Kontruksi, dimana alasannya adalah karena kecelakaan kerja di sektor kontruksi terbilang cukup tinggi.

Aktivitas kontruksi di rumah sakit memang tidak sebesar kontruksi-kontruksi yang biasa kita temukan di jalan. Kegiatan kontruksi di rumah sakit biasanya meliputi renovasi ruangan, dan pembangunan ruangan baru. Makanya untuk kontruksi di rumah sakit biasanya resikonya tidak sebesar kontruksi secara umum.

Namun yang perlu digarisbawahi adalah, biasanya rumah sakit yang melakukan kegiatan kontruksi menggunakan tenaga kerja yang tidak begitu profesional. Maksudnya tenaga kerja ini adalah tenaga kerja yang tidak tersertifikat atau dibawah suatu naungan kontraktor. Nah berdasarkan hal tersebut, seorang K3RS tentu wajib melakukan pengawasan ekstra ketat. Karena dengan menggunakan tenaga kerja non kontraktor bisa dibilang bahwa tenaga kerja tersebut ada dibawah tanggung jawab rumah sakit. Makanya bila ada kejadian kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja tersebut apalagi kasusnya berupa fatality (kematian), maka nama rumah sakit bisa ikut terseret ke dalamnya bahkan terkadang diminta untuk bertanggung jawab.

Nah panduan K3 Kontruksi di rumah sakit versi infok3rs.me ini berfungsi sebagai panduan kamu selaku K3RS atau bidang terkait lainnya agar bisa lebih memahami bagaimana aktivitas kontruksi di rumah sakit yang sesuai dengan aspek K3. Panduan ini mungkin tidak selengkap dan sedetail yang kamu harapakan, tapi semoga saja bisa menjadi referensi kamu agar kamu tidak buta-buta amat.

Dalam standar akreditasi rumah sakit Panduan K3 Kontruksi di rumah sakit tidak masuk ke dalam penilaian akreditasi rumah sakit. Di standar akreditasi rumah sakit versi SNARS 2018, Panduan K3 kontruksi rumah sakit tidak disebutkan sama sekali, namun secara tersirat disebutkan di MFK, khususnya di elemen penilaian 4.1. EP tersebut menyebutkan bahwa rumah sakit dan manajemen kontruksi (MK) memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, ditegakkan dan didokumentasikan. Nah panduan K3 kontruksi di rumah sakit ini bisa menjadi acuan kamu dalam melakukan manajemen kontruksi atau berkordinasi dengan tim manajemen kontruksi.

Buat kamu yang ingin melihat contoh Panduan K3 Kontruksi di Rumah Sakit, silakan kontak 085697664651 untuk pemesanan dan pembeliannya. Kami juga menyediakan jasa konsultasi dan pembuatan dokumen terkait MFK lho.

Posting Komentar untuk "Panduan K3 Kontruksi di Rumah Sakit"