Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Job Safety Analisis (JSA) Rumah Sakit

job safety analisis



Job Safety Analisis merupakan sebuah tools untuk mengidentifikasi bahaya dari suatu aktivitas pekerjaan. JSA banyak digunakan oleh perusahaan dalam melakukan identifikasi bahaya baik pada satu aktivitas pekerjaan yang beresiko atau terkait jobdesk seseorang yang beresiko. Pada pelaksanaannya JSA harus sinergis dengan HIRADC atau tools identifikasi bahaya lainnya.

Dalam impelemntasinya ada perbedaan mendasar antara HIRADC dengan JSA. HIRADC digunakan untuk aktivitas-aktivitas pekerjaan yang rutin dilakukan, sedangkan JSA digunakan untuk aktivitas pekerjaan non-rutin dan beresiko tinggi. Makanya banyak praktisi K3 yang memasukkan JSA ini ke dalam salah satu sayarat yang wajib dilengkapi oleh kontraktor Ketika ingin melakukan pekerjaan beresiko.

Misalnya ada kontraktor yang ingin melakukan renovasi di atap perusahaan kita. Melihat scope pekerjaan kita bisa menyimpulkan bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan yang beresiko tinggi karena termasuk dalam aktivitas di ketinggian. Aktivitas di ketinggian sendiri banyak memiliki bahaya dengan dampak yang cukup ekstrem.

Banyak praktisi K3 yang bingung dalam implementasi JSA ini. Padahalnya sebenarnya bisa langsung diatasi dengan paying regulasi yang jelas. Kamu bisa mengggunakan HIRADC untuk identifikasi bahaya dari segala aktivitas di rumah sakit, baik itu proses kerja, lokasi kerja atau jobdesk saat kerja. Nah khusus untuk JSA, bisa kamu gunkan untuk satu aktivitas pekerjaan yang beresiko di rumah sakit. Misalnya pada saat renovasi atau demolish.

Para praktisi K3RS mungkin sudah familiar dengan PCRA. Suatu tools yang digunakan untuk asesmen resiko saat kegiatan kontruksi. Nah penggunaan JSA bisa juga seperti itu. Kamu breakdown segala aktivitas beresiko tinggi yang ada di rumah sakit. Buatlah kebijakan agar setiap mau melakukan aktivitas beresiko tersebut maka wajib membuat JSA terlebih dahulu.

JSA di rumah sakit sendiri belum banyak yang tahu. Beda sekali dengan d perusahaan-perusahaan proyek/manufaktur. Hal ini wajar adanya, karena rumah sakit merupakan area kerja yang memiliki resiko kecil. Makanya istilah JSA, work permit, stop card dan jam kerja hilang masih terdengar asing bagi khalayak rumah sakit.

Beberapa proses kerja yang bisa dibuatkan JSA di rumah sakit antara lain, renovasi, pembersihan kaca dengan gondola, simulasi kebakaran dan maintenance listrik. Aktivitas medis kurang cocok untuk dibuatkan JSA, soalnya resiko terhadap usernya kecil, tapi sebaliknya resiko kepada pasien memang besar. Namun bila terjadi insiden pada pasien, hal itu bukanlah termasuk insiden K3, melainkan insiden keselamatan pasien.

Formulir JSA sendiri sebenarnya tidak begitu sulit digunakan. Biasanya form JSA hanya terdiri dari enam kolom, yang diantaranya adalah Kolom Nomor, kolom tahapan pekerjaan, kolom identifikasi bahaya, kolom pengendalian bahaya, kolom verifikasi, dan kolom paraf. Untuk legalitasnya sendiri, JSA dibuat oleh supervisor yang mempunyai proye, lalu di review oleh K3RS dan diketahui oleh manager proyeknya.

JSA wajib dikerjakan oleh orang yang punya gawean. Bukan oleh K3RS nya ya. Soalnya, supervisor proyeknya lah yang paling paham dan tahu apa saja tahapan pekerjaan yang dilakukan. K3 sendiri lebih berperan terhadap rekomendasi pengendalian bahayanya. Makanya setiap JSA wajib direview oleh K3RS.

Contohnya pada saat pekerjaan pembersihan kaca lantai 5 rumah sakit dengan gondola. Nah yang membuat JSA nya adalah SPV vendor gondolanya. Tahapan pekerjaan bisa diisi dengan segala aktivitas pekerjaan yang dilakukan, mulai dari persiapan alat hingga proses pembersihan kaca selesai dilakukan. Semua tahapan pekerjaan wajib ditulis dengan detail dan jelas agar identifikasi bahaya dan pengendaliannya bisa dilakukan dengan maksimal.

Nah K3RS akan mereview identifikasi bahaya dan pengendalian yang dilakukan. K3RS akan memberi masukan-masukan terkait pengendalian bahaya. Bila sudah Oke, maka pekerjaan baru bisa dilakukan. Bisa dibilang JSA berfungsi sebagai izin kerja dari suatu aktivitas beresiko. Vendor tidak boleh langsung kerja sebelum membuat JSA dan direview oleh K3. Makanya paying regulasi soal JSA ini harus jelas dan disosialisasikan.

Posting Komentar untuk "Job Safety Analisis (JSA) Rumah Sakit"