Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skenario Simulasi Gempa, Kebakaran dan Evakuasi Rumah Sakit

 


Setiap tahunnya rumah sakit diwajibkan untuk melakukan simulasi penanggulangan bencana. Hal ini tentu saja sudah diatur dalam sebuah regulasi, baik regulasi yang diatur oleh pemerintah (PMK 66 2016) maupun regulasi dari badan akreditasi rumah sakit yakni standar MFK 6 SNARS 2018. Simulasi yang dilakukan kebanyakan rumah sakit biasanya berupa simulasi penanganan kebakaran, gempa bumi dan evakuasi. Ada juga beberapa rumah sakit yang melakukan simulasi penanggulangan ancaman huru-hara, ancaman penculikan bayi atau bahkan ancaman bom.

Sejauh ini saya sendiri sudah pernah melakukan semua simulasi diatas, bahkan sudah mulai rutin setiap tahunnya dilakukan keenam simulasi tersebut. Ada yang saya lakukan secara mendadak (tanpa info sebelumnya), ada pula yang saya lakukan dengan berbarengan pelatihannya atau penjelasan teorinya terlebih dahulu. Tapi satu yang pasti, sebelum dilakukan simulasi sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pelatihan dasar penanggulangan bencana.

Dalam membuat simulasi sendiri, sebenarnya susah-susah gampang. Bila kamu ingin membuatnya terkonsep ada baiknya simulasinya tidak dilakukan secara mendadak. Lakukanlah simulais dengan bermain peran, tapi tidak bermain-main dalam melakukannya.

Saat membuat simulasi gempa, kebakaran atau evakuasi saya lebih senang melakukannya di ruang aula rumah sakit. Disana, Saya biasanya menyetting aula tersebut menjadi ruang rawat inap. Ada bed pasien, ada tiang infus, ada kursi tunggu pasien dan segala benda-benda yang biasa ada di ruang perawatan. Memang terkesan repot atau  ribet, tapi dengan melakukan evakuasi di luar ruang perawatan betulan maka jadi tidak menggangu pasien yang ada.

Nah dalam melakukan evakuasi biasanya saya langsung mengundang 100-200 karyawan. Dari ratusan karyawna tersebut saya bagi-bagi menjadi beberapa kelompok. Dari kelompok tersebut maka akan dibagi lagi peran-perannya, Perawat akan tetap berperan sebagai perawat, petugas non medis akan menjadi pasien dan keluarga pasien, dokter tetap menjadi dokter dan juga jabatan lainnya.

Kunci sukses dalam suatu simulasi ada pada skenarionya. Buatlah skenario simulasi dengan sebaik-baikanya. Skenario yang dibuat harus detail, jelas dan to the point. Segala hal baik berupa teknis atau ucapan wajib ditulis dengan jelas di dalam skenario tersebut. Dalam skenario pun ada baiknya diberikan kasus-kasus yang berbeda-beda.

Misalnya pada skenario simulasi gempa bumi, coba tambahkan kejadian kebakaran, pencurian atau mati listrik. Atau bila kamu ingin melakukan simulasi kebakaran, coba tambahkan kasus code bleu atau code pink didalamnya. Atau bahkan bisa juga begini kasusnya, rs terkena gempa lalu terjai kebakaran dan disaat bersamaan juga menerima korban dalam jumlah banyak.

Namun, bila dirasa kamu belum bisa menggunakan kasus diatas, maka saya bisa merekomendasikan skenario simulais bencana yang bisa saya lakukan. Skenario simulais ini berupa simulais gempa, kebakaran dan evakuasi. Hal-hal yang dilakukan didalamnya saya kira cukup mudah untuk dilakukan dan diaplikasikan, baik itu di dalam ruang perawatan langsung ataupun di luar ruang perawatan.

Skenario simulasi gempa, kebakaran dan evakuasi ini terbilang sederhana. Yang penting rumah sakit kamu sudah punya tim tanggap darurat, tim code red dan tim k3rs. Selain itu jauh lebih baik lagi, skenario yang akan saya paparkan ini disesuaikan lagi dengan SPO rumah sakit kamu sendiri. Ada baiknya sebelum menggunakan skenario simulais gempa, kebakaran dan evakuasi versi infok3rs ini kamu lakukan terlebihd ahulu pelatihannya, atau jika tidak bisa, minimal sekali sosialisasi SPO penanganan bencananya deh. Kalau sudah begitu maka, melakukan simulasi dengan skenario ini saya jamin akan jauh lebih mudah.

Oiya skenario yang akan saya jabarkan ini merupakan skenario simulasi khusus untuk penanganan pasien covid-19 ya. Tapi tenang saja, tetap bisa mengaplikasikan untuk pasien non covid juga kok, tapi tentu saja harus dengan beberapa penyesuaian. Oke tanpa berlama-lama, berikut skenario simulasi gempa, kebakaran dan evakuasi versi infok3rs ID

SKENARIO DRILL EVAKUASI

25 NOVEMBER 2020

 

NO

WAKTU

SKENARIO

PEMERAN

LOGISTIK

1

Pada hari Rabu tanggal 25 November 2020 Pukul  10.00

Terjadi gempa bumi yang cukup terasa guncangannya di lantai 3,4,5,6,7,8 RS ABCDEF. Pada saat terjadi guncakan , seluruh karyawan spontan melakukan drop, hold, dan cover.

 

Perawat yang bertugas ada 4 pelaksana, 1 PJ dan 1 Karu.

Pasien terisi 10 dengan kategori

         4 pasien muda dengan OTG

         3 pasien dengan gejala ringan

         3 pasien lansia dengan limited mobile

 

 

 

 

 

 

Perawat teriak kepada pasien yang limited mobile agar turun dari ranjang dan tiarap di samping ranjang

 

 

 

 

Perawat teriak kepada pasien yang menggunakan infus dan oksigen cara berlindung dan agar tidak lari

 

 

2

10.02

Setelah gempa berhenti Tim K3 menginformasikan di grup berapa skala MMI gempa yang terjadi (Cek BMKG)

 

Kondisi ruang perawatan lantai 8 terjadi banyak retakan di dinding dan plafon

 

 

3

10.02

Petugas security menelpon dr A selaku Komandan bencana RS untuk menginformasikan telah terjadi gempa

 

 

4

10.03

Karu Ruangan C menelepon Komandan bencana untuk menginformasikan kondisi bangunan dan fasilitas di Ruangan C

 

 

5

10.03

Komandan Bencana segera memerintahkan kepada :

         team security untuk memeriksa ke lapangan apakah ada korban di seluruh lantai

         Tim IPSRS untuk pemeriksaan bangunan seluruh lantai

         Karu/Pj untuk cek kondisi pasien

        Komandan bencana menelepon operator untuk membunyikan code green

 

 

6

10.03

Operator membunyikan code green

 

 

7

10.04

Perawat menenangkan pasien dan stabilkan kondisinya

 

 

8

10.05

Pasien di kamar xxx berteriak kebakaran-kebakaran di ruangannya

 

 

9

10.05

Perawat segera datang ke ruangan tersebut. Api muncul akibat konsleting listrik, menyambar dokumen dan membesar, membuat smoke detector berbunyi.

 

 

10

10.06

Perawat datang dan mengecek kondisi ruangan. Kemudian teriak kebakaran.

Setelah itu membantu pasien keluar dari ruangan.

 

Security lantai 8 datang dan memadamkan api (hazmat level 2)

 

 

11

10.06

Karu segera membagi tugas kepada tim code red

        PJ menelepon operator untuk menginformasikan code red. ”Code red code red code red, lantai 8, ruang Ruangan C kamar xxx, sebanyak dua kali” lalu meminta bantuan dari unit lain.

         Petugas helm merah mengambil apar dan memadamkan api

         Petugas helm biru mengkordinasikan evakuasi pasien

         Petugas helm putih menyelamatkan dokumen

         Petugas helm kuning menyelamatkan aset (troli emergency, syringe pump)

 

 

12

10.07

Petugas operator menyampaikan ”Code red code red code red, lantai 8, ruang Ruangan C kamar xxx, sebanyak dua kali.

 

Perawat mulai mengeluarkan pasien dari kamar dimulai dari pasien terdekat dengan titik api

 

 

 

12

10.08

Gempa Kembali terjadi.

 

Seluruh tim melakukan drop cover and hold on.

 

 

13

10.09

Security datang dan membantu

         2 security membantu memadamkan APAR (hazmat level 2)

         2 security membantu proses evakuasi pasien (hazmat level 3)

 

 

13

10.09

Security yang ada melapor kepada Komandan bencana bahwa saat ini perlu diaktifkan code purple

 

Komandan bencana mengaktifkan code purple

 

 

 

10.10

Operator membunyikan code purple

 

 

 

10.11

Api berhasil dipadamkan. Staf pemadam api kemudian membantu proses evakuasi lainnya

 

 

14

10.11

Tim bantuan datang yang terdiri dari

Perawat Intensif: 2

Perawat IGD : 3

Perawat OK : 3

Bidan : 2

Perawat rawat inap : 5

 

Sudah lengkap memakai hazmat level 3

 

Karu mengkordinasikan pembagian tim untuk evakuasi

 

        Tim 1 (evakuasi OTG dan ) dilakukan oleh PJ ruangan, 1 security dan 3 perawat IGD

         Tim 2 (evakuasi lansia) dilakukan oleh 1 perawat ruangan, 1 security dan 5 perawat rawat inap.

         Tim 3 (evakuasi asset) dilakukan oleh perawat ruangan dan 5 perawatan intensif (OK ICU)

         Tim 4 (evakuasi dokumen) dilakukan oleh 1 perawat ruangan dan 2 bidan

 

 

13

10.12 – 10.15

Evakuasi dimulai

         4 pasien OTG dan 3 gejala ringan di evakuasi melewati tangga darurat dengan ditemani 4 orang perawat

         3 pasien lansia dengan limited mobile di evakuasi dengan brankar melewati ramp evakuasi.

 

1 pasien lansia evakuasi oleh 3 orang.

 

 

14

10.16

 Karu memastikan seluruh pasien, asset dan dokumen sudah dievakuasi beserta petugas security

 

Setelah itu ia melakukan evakuasi

 

 

19

10.19

Tim 1 sampai di titik kumpul depan IGD

Tim 2 sampai di titik kumpul depan IGD

 

Seluruh pasien dikumpulkan di lokasi yang sama

 

Dokter dan perawat mengecek kondisi setiap pasien

 

 

20

10.20

Karu melapor kepada Danru security mengenai situasi, yang dilaporkan

1.       Jumlah pasien yang dievakuasi

2.       Jumlah korban luka/jiwa bila ada

 

 

21

10.20 - 10.30

 

 

 

22

10.30

Komandan bencana, tim k3, IPSRS, security mengecek ke dalam area, cek struktur bangunan dan desain interior

 

 

23

11.45

Melihat kondisi struktur dan desain interior masih bagus, maka pasien bisa diarahkan Kembali.

 

 

24

11.46

Komandan bencana menginstruksikan bahwa pasien dan staf sudah bisa Kembali ke ruangan.

 

 

25

11.47 – 12.15

Pasien Kembali diarahkan ke ruang perawatan melewati lift

 

 


Untuk pemesanan dokumen bisa cek di http://bit.ly/pemesananinfok3rs

 

Butuh konsultasi terkait K3RS atau MFK? Chat aja langsung di https://wa.me/6285697664651

 

#k3rs #infok3rs #mfk #akreditasirs


Posting Komentar untuk "Skenario Simulasi Gempa, Kebakaran dan Evakuasi Rumah Sakit"